Fase grup Piala Dunia 2014 telah usai, tiga pertandingan telah dilakoni setiap 32 negara untuk memperebutkan 16 tiket ke babak berikutnya.
Setiap pemain mengeluarkan kemampuan terbaik mereka untuk bisa mengantarkan negara mereka tidak pulang lebih dini, termasuk pemain-pemain FC Internazionale yang memperkuat tim nasional masing-masing.
Bagaimana performa mereka? Berikut Goal Indonesia menyajikannya untuk Anda.
Hernanes hanya tampil satu kali yaitu ketika masuk sebagai pemain pengganti pada laga pembuka melawan Kroasia pada menit ke-63, saat itu skor masih imbang 1-1. Masuknya pemain berusia 29 tahun tersebut rupanya memberi keberuntungan, Brasil akhirnya mencetak dua gol tambahan di menit ke-71 dan 91 untuk memastikan kemenangan di laga pembuka.
Sempat dipercaya menjadi starter pada pertandingan pertama, Mateo Kovacic belum bisa tampil meyakinkan hingga ia menjadi pemain cadangan di dua laga berikutnya, meski tetap mendapatkan kepercayaan untuk tampil sebagai pemain pengganti. Pemain berusia 20 tahun ini tidak akan puas dengan performanya yang tidak mampu membawa Kroasia ke babak 16 Besar.
Yuto Nagatomo menjadi satu-satunya pemain FC Internazionale yang menjadi andalan tim nasional dan bermain penuh 90 menit dalam tiga pertandingan di fase grup. Ia beroperasi di sisi kiri sayap timnas Jepang, dan mampu tampil cukup impresif dengan memberikan ancaman-ancaman melalui tusukan dan juga umpan-umpan silang berbahaya. Namun, sayang Jepang akhirnya kandas di fase grup setelah tidak mampu meraih kemenangan di satu laga pun.
Saphir Taider dipercaya menjadi starter pada laga pembuka ketika menghadapi Belgia. Ia mampu memberikan ancaman yang merepotkan pertahanan lawan, tetapi strategi bertahan yang diterapkan oleh timnas Aljazair, membuat Saphir Taider tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya selama 90 menit di atas lapangan, sehingga pada dua laga berikutnya, ia belum mendapatkan kepercayaan lagi.
Hugo Campagnaro (Argentina) |
Hugo Campagnaro dipercaya menjadi starter di pertandingan pertama ketika melawan Bosnia-Herzegovina. Ia tampil cukup kokoh dan membuat Bosnia tidak dapat mencetak gol ke gawang Argentina, sebelum ia ditarik keluar saat jeda karena pelatih Alejandro Sabella ingin menerapkan permainan lebih menyerang dengan memasukkan Gonzalo Higuain. Pada dua laga berikutnya, Campagnaro hanya memanaskan bangku cadangan.
Rodrigo Palacio (Argentina) |
Kalah bersaing dengan penyerang papan atas seperti Lionel Messi, Gonzalo Higuain, Angel Di Maria dan Sergio Aguero, Rodrigo Palacio diturunkan saat tim Tango mengalami kebuntuan ketika menghadapi Iran. Masuknya Palacio ketika menyisakan 13 menit pertandingan, membuat sisi sayap kanan Argentina sedikit lebih hidup dan ia mendapatkan satu peluang yang nyaris membuahkan gol, sebelum sepakan sensasional Messi di menit akhir memenangkan timnya.
Ricky Alvarez (Argentina) |
Ricky Alvarez baru mendapatkan kesempatan tampil di matchday terakhir ketika Argentina melawan Nigeria. Ia masuk menggantikan Lionel Messi di menit ke-63, namun sayang performanya masih belum memberikan perbedaan di pertandingan tersebut. Alvarez masih kurang bisa memberikan kontribusi berarti.
Absen di dua pertandingan pertama, Fredy Guarin langsung mendapatkan kepercayaan sebagai starter dan bermain selama 90 menit di laga terakhir melawan Jepang. Ia tampil sangat enerjik dan rajin membantu pertahanan dan serangan. Guarin kerap mengawali serangan balik ketika mendapatkan bola.
0 komentar:
Posting Komentar