epuluh penggawa Paris Saint-Germain mewakili negaranya di ajang Piala Dunia 2014.
Masing-masing pemain sudah melakoni laga perdana dan bahkan ada yang sudah memainkan laga kedua. Hasil yang dituai para prajurit dari klub ibu kota Prancis pun beragam. Ada yang mampu membawa negaranya tersenyum di akhir laga, ada juga yang berakhir pahit.
Tapi apa pun hasilnya, babak grup masih akan bergulir, tiap-tiap pemain masih berpeluang membanggakan timnasnya hingga lolos ke fase gugur.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana aksi di laga pembuka sepuluh pemain Les Parisiens di pesta terakbar sepakbola empat tahunan ini, simak penilaian Goal Indonesiaberikut ini.
Masing-masing pemain sudah melakoni laga perdana dan bahkan ada yang sudah memainkan laga kedua. Hasil yang dituai para prajurit dari klub ibu kota Prancis pun beragam. Ada yang mampu membawa negaranya tersenyum di akhir laga, ada juga yang berakhir pahit.
Tapi apa pun hasilnya, babak grup masih akan bergulir, tiap-tiap pemain masih berpeluang membanggakan timnasnya hingga lolos ke fase gugur.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana aksi di laga pembuka sepuluh pemain Les Parisiens di pesta terakbar sepakbola empat tahunan ini, simak penilaian Goal Indonesiaberikut ini.
Thiago Motta (Italia) |
Motta tampil setengah jam lebih untuk menggantikan peran Verratti. Kehadirannya mampu menyeimbangkan permainan Italia antara lini belakang dan depan. Secara keseluruhan, Motta menambah daya defensif Gli Azzurri di saat posisi unggul 2-1 atas Inggris.
Marco Verratti (Italia) |
Melakoni laga debut di Piala Dunia tidak membuat Verratti gugup. Tampil selama 57 menit, lini tengah Italia menjadi hidup berkat kehadirannya. Total dua kans dikreasinya dengan persentasi umpan akurat mencapai 97 persen. Kala Italia dalam posisi unggul 2-1, dia akhirnya digantikan Thiago Motta demi mempertebal naluri bertahan tim.
Salvatore Sirigu (Italia) |
Cedera engkel yang diderita Gianluigi Buffon menjadi berkah tersendiri bagi Salvatore Sirigu untuk unjuk kebolehan di laga perdana. Kecolongan gol Daniel Sturridge, tapi empat penyelamatan yang dibuatnya cukup untuk mengamankan kemenangan 2-1 bagi Italia di laga ini.
Thiago Silva (Brasil) |
Kapten timnas Brasil ini menjadi andalan di lini belakang sekaligus pemimpin bagi Selecao. Andai Brasil tidak dinodai oleh gol bunuh diri Marcelo di laga pembuka, gawang pasukan Luiz Felipe Scolari mungkin masih tetap suci karena penjagaan solid dari mantan personel AC Milan ini.
Blaise Matuidi (Prancis) |
Meski tidak membuat kontribusi yang signifikan dalam menyerang mau pun bertahan, penampilan Matuidi selama 90 menit patut diapresiasi. Ada tiga peluang yang diusahakannya untuk membantu kemenangan tim atas Honduras. Salah satunya sepakan dia yang nyaris membuahkan gol andai tidak mengenai tiang gawang.
Yohan Cabaye (Prancis) |
Penampilan eks gelandang Newcastle United ini di laga perdana tak bisa dibilang baik. Dia menerima kartu kuning atas tekel yang sebetulnya tak perlu terhadap pemain Honduras. Sempat menghadirkan satu kans bagi timnya, sebelum akhirnya dia ditarik keluar untuk memberi jalan masuk kapten Lille Rio Mavuba di menit ke-65.
Edinson Cavani (Uruguay) |
Mencetak gol pembuka bagi Uruguay melalui titik putih, tapi setelah itu dia tak banyak bisa memberikan pengaruh bagi tim dan performanya seolah menghilang seiring dengan kebangkitan Kosta Rika yang mampu memberondong tiga gol balasan untuk membungkus kemenangan 3-1.
Yang Tidak Bermain |
Maxwell, Lucas Digne dan Ezequiel Lavezzi semuanya hanya duduk di manis di bangku cadangan, sehingga tidak ada rapor yang bisa diberikan untuk mereka.
0 komentar:
Posting Komentar