Jakarta - Calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto memuji keberhasilan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun. Namun pada kesempatan lain, Prabowo mengkritik kebocoran anggaran yang terjadi di pemerintahan selama ini. Apa tanggapan Gerindra?
"Saya kira ini masalah maksimalisasi. Jadi kebocoran yang dimaksud kan bisa juga bukan hanya di sektor pengeluaran tetapi juga di sektor pendapatan potensi itu. Jadi kita akan selalu, juga Pak Prabowo, menyampaikan yang baik kita lanjutkan, apa yang kurang kita perbaiki dan seterusnya," ujar Waketum Partai Gerindra Fadli Zon di Hotel Crown, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (16/6/2014).
Fadli mengatakan, ekonomi kerakyatan yang dimaksud Prabowo adalah ekonomi yang pro kesejahteraan rakyat dengan prioritas di sektor pertanian. Namun tetap tidak menafikan kesejahteraan buruh, pedagang pasar, guru, guru honorer, kaum disabilitas dan lain-lain.
"Ini yang menjadi prioritas dan untuk itu membutuhkan anggaran yang kuat. Anggarannya dari mana? Ya dari efisiensi yang ada, kemudian memaksimalkan anggaran dari pendapatan," kata Fadli.
"Jadi pendapatan kurang. Bagaimana supaya meningkatkan pendapatan? Kekayaan-kekayaan yang selama ini kurang terurus atau bocor ke luar negeri harus diproteksi, dilindungi," pungkasnya.
Ikuti berbagai berita menarik hari ini di program "Reportase Sore" TRANS TV yang tayang Senin sampai Jumat pukul 17.30 WIB"Saya kira ini masalah maksimalisasi. Jadi kebocoran yang dimaksud kan bisa juga bukan hanya di sektor pengeluaran tetapi juga di sektor pendapatan potensi itu. Jadi kita akan selalu, juga Pak Prabowo, menyampaikan yang baik kita lanjutkan, apa yang kurang kita perbaiki dan seterusnya," ujar Waketum Partai Gerindra Fadli Zon di Hotel Crown, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (16/6/2014).
Fadli mengatakan, ekonomi kerakyatan yang dimaksud Prabowo adalah ekonomi yang pro kesejahteraan rakyat dengan prioritas di sektor pertanian. Namun tetap tidak menafikan kesejahteraan buruh, pedagang pasar, guru, guru honorer, kaum disabilitas dan lain-lain.
"Ini yang menjadi prioritas dan untuk itu membutuhkan anggaran yang kuat. Anggarannya dari mana? Ya dari efisiensi yang ada, kemudian memaksimalkan anggaran dari pendapatan," kata Fadli.
"Jadi pendapatan kurang. Bagaimana supaya meningkatkan pendapatan? Kekayaan-kekayaan yang selama ini kurang terurus atau bocor ke luar negeri harus diproteksi, dilindungi," pungkasnya.
(rmd/trq)
0 komentar:
Posting Komentar